Apa Sih Kepanjangan Dari Korupsi Itu?

Manusia ditakdirkan sebagai mahluk yang selalu merasa tidak pernah puas. Sadar atau tidak sadar siapapun, yah meski tergantung derajat keinginannya orang sesuci apapun manusia pasti mempunyai keinginan. Tapi yang di khawatirkan adalah bagaimana keinginan menjadi tak terkontrol hingga orang bahkan negaranya menjadi korban. Tindakan menguntungkan atau memperkaya diri sendiri maupun golongan tanpa sepengetahuan disebut dengan Korupsi.

Korupsi, sebutan ini seringkali terdengar dan sepertinya semakin akrab dilingkungan hidup kita apalagi kita yang sering berhubungan dengan sebuah pelayananan.

Yup, Korupsi di negara ini, di negara manapun rasanya selalu ada, dari tingkatan ' Recehan ' hingga jumlahnya mencapai Triliunan, karena tak kunjung juga ditemukan pelakunya hingga aparat di buatnya kebingungan.

Korupsi sebagai Penyakit Sosial memang tak mengenal status dan pangkat, semua berpeluang dan bisa dilakukan oleh siapapun. Korupsi sangat berbahaya dan sangat merugikan dan harus di berantas sampai ke akar-akarnya. Korupsi bisa di hilangkan di mulai dari diri kita sendiri, berlaku tertib, mau mengantri dan tidak memberikan peluang kepada siapapun yang menawarkan kesempatan bertindak 'Main Cepat' adalah salah satu cara atau sikap kita untuk ' Memutus Hubungan ' dengan Korupsi.

Sekali lagi Korupsi, secara umum kita sudah pasti memahaminya, tapi tahukah arti atau kepanjangan dari arti kata Korupsi itu sendiri?

Nah supaya tidak salah persepsi atau main tebak-tebak buah manggis nyuk deh kita cari tahu artinya dibawah ini.

Korupsi, memiliki 7 huruf yang mengandung makna yang sangat dalam, diantaranya adalah :

K

Sebagai huruf pertama, yang artinya "K" urang bersyukur kepada Tuhan.

Tentu saja kita sudah faham benar, orang bertindak korupsi karena manusia tidak ada rasa puas, kepinginnya selalu teratas dan lebih baik dari tetangganya, lebih dan lebih dari yang lain. Dia lupa apa yang telah dimiliki adalah rejeki yang harus disyukuri, sudah punya satu kepinginnya dua, tiga dan seterusnya.

Rasa tidak bersyukur tidak memiliki ukuran semakin mudah seseorang berkorupsi semakin tiad ahabis dia mengeruk kekayaan uang haram tersebut.

O

Kedua, "O" mongannya di depan selalu terlihat manis, tebar pesona, janji manis dimanapun dia melakukan demi mencapai tujuannya. Kalau melihat contoh paling nyata adalah ketika diadakan pemilihan tingkat daerah atau pusat, semua peserta calon akan menjanji-janjikan hal yang manis, layaknya tukang obat pinggir jalan atau iklan kecap yang selalu nomor 1-tidak boleh ada nomor 2nya. Jadi berhati-hatilah jika menghadapi orang yang berperilaku mans 'modus' ini ketika kita berhubungan dengan sesuatu hal yang sifatnya pelayanan publik atau bermaksud melakukan tindakan tertentu.

R

Ketiga, hurup "R" akus, yup rakus seperti digambarkan dalam komik atau kartun sindiran seekor tikus yang suka mencuri dan mengenyangkan dirinya sendiri. Sebutan rakus sangatlah pantas di sematkan ke pelaku koruptor ini, sudah tidak bersyukur masih tetap saja kurang ini dan itu, sangat berambisi seolah-olah kalau dunia bisa dimiliki maka dia akan memilikinya! Padahal ketika di kubur rumah yang dia tempati hanya sepanjang 2 meteran saja.

U

Kempat, hurup "U"sahanya, apabila dia memiliki usaha maka usahanya hanyalah mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya, menghisap korbannya hingga di titik darah penghabisan. Kalau si korban masih hiduppun mngkin dengan berbagai cara dia akan menghisap darahnya dengan berbagai cara, memanipulasi dan mengakali dengan berbagai cara. Contoh sederhana mengenali pelaku U ini adalah kalau misalkan si pelaku berdasarkan penghasilan tetapnya dan sampingan bisa dihitung tapi ketika dijumlah nilainya luar biasa tidka masuk diakal, maka bisa diindikasikan dia bertindak korupsi. Dalam hal ini team peneliti dan pemeriksa harus benar-benar menguasai ilmu dan memahami benar alur kas dan pengeluaran pelaku agar tidak salah duga.

P

Kelima, hurup "P" antat botol ", sebutan yang unik sebetulnya, pantat botol atau orang lain bilang muka badak alias tidak tahu malu inilah yang sepertinya sangat disayangkan jika perilaku ini justeru di dukung oleh istri, keluarga atau kelompoknya. Mereka kompak dan 'pura-pura' tidak tahu agar aksinya terus berjalan lancar. Intiya pelaku beserta 'teamnya' harus terlihat lebih mentereng, bukannya saling mengingatkan bahwa koruspi itu tidak baik dan dosa tapi mereka justeru sama-sama menikmati hasil uang korupsi tersebut dengan sesadar-sadarnya.

S

Keenam, hurup "S"ikat sana sini, sikut sana sini. Nah, kalau istilah ini siapapu pastinya paham, kalau sudah ketemu dengan istilah sikat yah jadinya apasaja bisa di sikat tanpa pandang bulu. Meski kekayaan sudah melimpah begitu ada kesempatan segalanya dia sikat habis. Segalanya dia rekayasa, modifikasi, melakukan proyek bodong, seminar tipu-tipu, studi banding dan hal-hal mubazir lainnya, padahal menggunakan uang rakyat mereka tidak peduli, miris.

I

Yang terakhir atau yang ketujuh, hurup "I"njak sana, injak sini. Waduh sudah sikat, nipu, janji manis sekarang main injak? Permainan apalagi ini? Yup, pelaku korupsi biasanya akan bertindak main injak sana-injak sini kepada siapapun terutama bawahannya. Mengulur pembayaran karyawan, memotong gaji karena hal yang tak masuk diakal, menggaji karyawan di seenaknya dan masih pula diperas. Pelaku akan melakukan berbagai cara dan berbagai alasan untuk mengeluarkan uang sedikit dan kerja ekstra bagi bawahannya, sangat tidak manusiawi.

Nah itulah arti atau kepanjangan dari kata Korupsi ini. Dengan memahami kepanjang Korupsi kita jadi tahukan sekarang seperti apa dan bagaimana sadis atau kejamnya pelaku korupsi itu. Mulai saat ini berangkat darikita sendiri katakan untuk tidak korupsi, kapan dan dimanapun.

Source : http://www.iskrim.com